Agenda 

Ngadhang Sore bersama DKP

“Ngadhang Sore” jika diistilahkan dalam Bahasa Indonesia adalah menghadang atau menunggu sore, tentu dalam hal ini ialah menunggu adzan maghrib untuk berbuka puasa. Istilah ini mungkin sama dengan istilah “Ngabubrit” yang kita kenal selama ini. Banyak aktifitas yang biasanya orang lakukan untuk menunggu waktu berbuka tersebut misalnya jalan-jalan sore, menonton tv, tadarrus, atau mendengar ceramah.

Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) mengadakan beragam acara yang berkaitan dengan seni untuk acara “Ngadhang Sore.” Acara utama adalah Harmoni Keronjong Moeda. Acara ini tentu tergolong unik karena Kerontjong selama ini identik dengan musik untuk kalangan orang tua. DKP ingin mengenalkan dan mensosialisasikan kerontjong pada anak-anak muda. DKP bekerjasama dengan UMKM Purbalingga untuk acara ini. Acara “Ngadhang Sore” ini memang acara rutin DKP saat bulan Ramadhan.

“Mayuh dirameni koh (ayo kita ramaikan),” demikian ajakan Haryono Soekiran melalui akun FBnya. Pria asli kelahiran Purbalingga yang puisi-puisinya telah banyak dipublikasikan di banyak media di Indonesia ini dan sejak tahun 2005 mengabdi di dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Purbalingga mengajak ramah agar rekan-rekan seniman dan semua turut meramaikan acara ini.

Bulan Ramadhan kali ini “Ngadhang Sore” akan dilakukan pada setiap hari Sabtu tanggal 11, 18, 25 Juni dan tanggal 2 Juli. Acara akan dimulai pkl 15.30-hingga waktu berbuka puasa, acara ini juga terbuka untuk umum dan bertempat di alun-alun kota Purbalingga. (Mahrus Prihany)

Related posts

Leave a Comment

12 − six =